Rabu, 23 November 2011

instrumen alat bantu penangkapan


A.     Fish Finder
Fishfinder adalah jenis fathometer, kedua jenis khusus yang terdengar gema sistem, jenis Aktif SONAR. (‘Bunyi’ adalah pengukuran kedalaman air, jangka waktu penggunaan sejarah bahari yang sangat panjang) fishfinder menggunakan sonar aktif untuk mendeteksi ikan dan ‘dasar’ serta menampilkannya pada perangkat tampilan grafis,. Umumnya layar LCD atau CRT.
A.    Sonar
Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee).
Sonar adalah suatu metode yang memanfaatkan perambatan suara di dalam air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada di bawah permukaan kawasan perairan. Suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan energi acoustic dalam bentuk sistem gema, yang dipasang di kapal untuk mengetahui kedalaman suatu perairan, bentuk dasar suatu perairan, serta untuk memperoleh informasi yang ada di perairan, terdapat dua instrument yang dikenal yaitu Echo Sounder (penduga gema)  merupakan salah satu alat yang kerap digunakan dalam kajian sains kelautan terutama digunakan untuk menentukan atau mengukur kedalaman air dimana kedalaman dasar laut dapat dihitung dari perbedaan waktu antara pengiriman dan penerimaan pulsa suara, keadaan permukaan dasar lautan, serta sebagai perekam kedalaman (depth recorder) dan Doppler Log yang digunakan untuk mengukur kecepatan kapal.
GPS (Global Positioning System)
Sistem Kedudukan Sejagat / GPS (Global Positioning System) adalah sistem untuk menentukan posisi di permukaan bumi dengan bantuan sinkronisasi sinyal satelit. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS antara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India
Seperti yang kita ketahui GPS adalah ‘Global Positioning System’, yang dimana ia adalah suatu sistem navigasi yang berdasarkan satelit dan dikembangkan oleh DoD (Department of Defense) nya Amerika. GPS dapat memberikan posisi dari suatu lokasi user dimanapun di bumi ini.


Selasa, 22 November 2011

TEKNOLOGI ALAT BANTU PENANGKAPAN


 TINJAUAN PUSTAKA 
A.       Deskripsi Alat Tangkap
Secara umum Jaring angkat adalah jaring yang biasanya berbentuk empat persegi panjang, dibentangkan di dalam air secara horizontal, dengan menggunakan bambu, kayu, atau besi sebagai rangkanya. Pemasangan jaring angkat ini dapat dilapisan tengah, dasar, atau permukaan perairan. Ikan-ikan berada atau berkumpul di atas jaring baik sebagai akibat daya tarik cahaya lampu atau terbawa arus, akan tertangkap dengan mengangkat jaring tersebut (Sudirman dan achmar 2004).
Bagan merupakan salah satu jaring angkat yang dioperasikan di perairan pantai pada malam hari dengan menggunakan cahaya lampu sebagai fakor penarik ikan. Bagan perahu ukurannya berfariasi tetapi di sulawesi umumnya menggunakan jaring dengan panjang total 45 m dan lebar 45 m, membentuk segi empat bujur sangkar dengan ukurang mata jaring 0,5 cm dan bahannya terbuat dari waring (Sudirman dan achmar 2004).
Jaring ini dirangkai satu demi satu sehingga membentuk segi mepat besar. Pada bagian tepi jaring terdaat tali ris yang un tuk menguatkan tepi jaring sehingga tidak terbelit. Setiap tepi jaring dilengkapi dengan tali yang berfungsi untuk menurunkan dan mengangkat jaring pada saat pengoperasiannya (Sudirman dan achmar 2004).
Tepi jaring tersebut terbagi 6 bagian untuk sisi depan depan dan belakang, sedangkan pada sisi kanan dan kiri terbagi 2 bagian. Untuk memudahkan penarikan tali agar tali dapat tergulung dengan baik, maka pada alat pengguung tali (line hauler) digunakan katrol-katrol yang terdapat pada kerangka bagan. Panjang tali penarik biasanya sekitar 60 m untuk satu bagian, dengan diameter 2,5 cm yang terbuat dari bahan polyethylene. Alat pemutarnya terbuat dari kayu yang panjangnya 2-3 m dengan diameter 30 cm. Biasanya satu buah yang terletak di bagian sisi depan dari bagan tersebut (Sudirman dan achmar 2004).
Untuk memperkuat bangunan bagan (kerangka bagan) biasanya digunakan kawat baja (wire leader) dengan diameter 0,5 cm. Kawat tersebut tertumpu pada tiang utama perahu panjang 15 m (Sudirman dan achmar 2004).
Pada bagian tengah bangunan bagan ini terdapat rumah yang berfungsi sebagai tempat istirahat, tempat generator listrik, bahan bakar serta perlengkapan laut lainnya, biasanya berukuran 8 x 3 m. Sedangkan untuk mengumpulkan ikan dengan cahaya digunakan generator yang berkekuatan puluhan ribu watt dengan voltase 220 volt. Lampu penarik ikan (biasanya merkuri) terletak pada bagian sisi kiri dan kana kapal. Agar bangunan kapal tidak terbawa arus pada saat operasi yang memungkinkan posisi / lokasi penangkapan alat tangkap menetap, maka digunakan jangkar. Untuk menjaga keseimbangan bangunan bagan diberikan anjang-anjang yang terletak pada kedua sisi bangunan bagan, umumnya dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa sehingga membentuk suatu rangkaian yang bersilangan (Sudirman dan achmar 2004).
Dalam pengoperasiannya bagan ini dilengkapi dengan perahu motor yang berfungsi untuk menggandeng bagan rambo menuju daerah penangkapan. Selain itu, bagan tersebut berfungsi sebagai pengangkut hasil tangkapan dari fishing grounds ke fishing base (Sudirman dan achmar 2004).
B.       Deskripsi Kapal
Konstruksi bagan perahu hanyut di bentuk dari bambu, waring/ jaring bagan serta perahu bermotor yang sekaligus sebagai alat transportasi di laut. Bagan perahu hanyut memiliki beberapa bagian diantaranya bagan yang tebuat dari bambu berbentuk empat persegi panjang yang menyatu dengan perahu di tempatkan diatas secara melintang, Perahu sebagai bagian utama dalam meletakkan bagan, jaring bagan yang terletak dibawah perahu berukuran persegi sama sisi. Ukuran alat tangkap bagan beragam mulai dari 13 x 2,5 x 1,2 m hingga 29 x 29 x 17 m (Subani dan barus 1989 http://www.scribd.com/doc/28301243/ laporan, ).
Perahu yang digunakan adalah perahu bermotor yang berfungsi untuk menopang bagan dan rumah bagan sekaligus berfungsi sebagai alat transportasi nelayan dalam mengoprasikan bagan perahu. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu yang mempunyai ukuran beragam tergantung dari ukuran bagan. Bagan perahu ada yang menggunakan satu perahu atau dua perahu(Subani dan barus 1989, dalam jurnal http://www.scribd.com/doc/28301243/laporan).
Satu unit bagan perahu terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Komponen-komponen tersebut adalah perahu/kapal, katir (tangan bagan), roller/putaran, jaring, bingkai jaring dan tenaga penggerak. Kapal/perahu pada bagan perahu terbuat dan kayu. Kayu untuk membuat kapal/perahu berasal dari daerah setempat seperti kayu jati (Tectol1a gral1dis) , mentanggar laut I tau (Calophyllum il1ophyllum), medang air I pancar (Alseodaphl1e umbelliflora) dan kesambi (Schleichera oleosa). Ukuran kapal/perahu bagan perahu yaitu panJang 13 - 14,5 m, lebar 2 - 3 m dan dalam 1 - 1,5 m. Kapal/perahu dilengkapi dengan ruang kemudi dan ruang tidur. Kapal/perahu digerakkan dengan menggunakan mesin Yanmar TS dan Kubota berkekuatan antara 15,5 - 25 PK (http://repository.ipb.ac.id).
Pada bagan perahu terdapat lima batang balok kayu sebagai tangan katir yang membentang melebar kapal/perahu. Tangan katir diperkuat dengan balok kayu yang dipasang memanjang pada ujung dan bagian tengah tangan katir. Di bawah ujungujung tangan katir terpasang eadik yang terbuat dari bahan bambu. Cadik dan katir dihubungkan oleh kayu siku (tengko). Pemutar pada bagan perahu ada empat yaitu pemutar jaring, pemutar jangkar, pemutar tali pepuru dan pemutar tempat menyimpan jaring. Jaring pada bagan perahu ada dua yaitu jaring monofilamen Garing biasa) terbuat dari bahan polyethylene (PE) dengan mesh size 0,6 em dan jaring multifilament Garing pukat) terbuat dari bahan polyamide (PA) dengan mesh size 1,2 em, berdiameter sarna yaitu 0,33 mm (http://repository.ipb.ac.id).
C.       Deskripsi Alat Bantu
Alat bantu yang sering digunakan dalam pengoprasian bagan perahu adalah atraktor cahaya (ligh fishing), berfungsi untuk merangsang atau menarik perhatian ikan untuk berkumpul dibawah cahaya lampu. Roller yang berfungsi untuk pengangkatan jaring bagan (Ayodyoa 1981). Selain itu alat bantu lain yang digunakan adalah serok, basket, lampu, dan lain-lain. Serok digunakan untuk mengambil ihasil tangkapan, basket digunakan untuk mengangkut atau memasukkan ikan kedalam palkah (http://zulham-dzun.blogspot.com).
Roller (Fishing Equipment)  berfungsi berfungsi untuk menurunkan atau menarik bingkai jaring pada saat setting dan hauling. Prinsip kerja memperlancar penarikan alat. Pernyataan diatas sesuai dengan pendapat (http://zulham-dzun. blogspot .com).
Lampu merupakan sumber cahaya yang digunakan untuk memikat ikan – ikan agar berkumpul disekitar bagan perahu. Lampu yang digunakan adalah lampu mercury 150 watt. Jumlah keseluruhan lampu yang digunakan 28 buah. Dalam pengunaan lampu pada saat mengumpulkan ikan di bawah bagan . untuk menyalakan lampu digunakan mesin gendong Mitshubihi yang berkekuatan 300 PK. Bagan perahu menggunakan lampu sebagai alat bantu untuk merangsang atau menarik perhatian ikan agar berkumpul di bawah cahaya lampu (Jenis lampu yang digunakan oleh bagan perahu sebagai atraktor untuk memikat ikan yaitu lampu petromak, lampu neon dan lampu merkuri (http://zulham-dzun.blogspot.com).
Serok ( scoop net ) berfungsi  untuk mengambil ikan dari jaring setelah hauling, Keranjang dan Coolbox berfungsi sebagai wadah penyimpanan ikan. Es berfungsi  untuk mempertahankan kesegarran ikan. Radio komunikasi digunakan berkomunikasi antara juragan laut dan juragan darat (punggawa laut dan punggawa darat), sesama nelayan untuk mengetahui fishing ground, harga ikan, dan hasil tangkapan (http://zulham-dzun.blogspot.com).
 HASIL DAN PEMBAHASAN
 
A.     Daerah Penangkapan, Waktu, dan Musim Penangkapan
Secara geografis kabupaten barru terletak pada koordinat 4’0,5’49” sampai    4’47’35”  Lintang selatan dan 119’35’0” sampai 119’49’16” Bujur Timur yang mempunyai luas wilayah kl. 1.174,72 km2 ( 117.427 Ha ), dengan batas wilayah Sebelah  selatan dengan Kabupaten Pangkep, Sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar, Sebelah utara berbatasan dengan Kota Pare-Pare, dan Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Soppeng.
. Setting di lakukan pada pukul 07.00 WITA setelah melakukan perjalanan Daerah penangkapan pada saat praktek lapang tidak jauh dari pulau. Fishing Base S  = 04° 27’ 03,6”,  E = 119° 35,51’ 8” sedangkan Fishing Ground  S  = 04° 33,30’ 81”, E  = 119° 30’ 5”. Penentuan fishing ground oleh nelayan hanya menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman dan melihat kondisi dan keberadaan kapal bagan lain. Kedalaman perairan pada lokasi penangkapan adalah mecapai 20 meter. Kondisi tpografi dasar perairan adalah pasir berlumpur, dengan rata-rata kecepatan arus 0,15 m/detik, suhu rata-rata 28,22 ppt, kecerahan rata-rata  7,41dari fishing base ke fishing ground selama satu jam.
Pengoperasian dilakukan sepanjang tahun kesuali jika pada kondisi cuacu buruk, dan dalam satu pekan terdapat satu hari nelayan tidak melakukan proses penangkapan. Hal ini bertujuan agar ikan dapat melakukan perkembangbiakan.

B.     Deskripsi Alat Tangkap
Bagan perahu di lokasi praktek lapang dipasang atau dibangun di atas satu rakit/perahu. Dalam operasi penangkapannya dipergunakan lampu sebagai daya penarik agar ikan-ikan berkumpul di atas jaring.
Rangka bagan rambo dirangkai pada sisi kiri dan kanan kapal. Ukuran rangka bagan yang digunakan selama dalam praktek lapang 25 x 25 meter. Fungsi rangka pada bagan adalah sebagai tempat menggantung jaring, menjaga keseimbangan perahu, tempat untuk melakukan setting dan hauling, tempat menggantungkan lampu, tempat dudukan roller, dan kegiatan lainnya (perbaikan jaring, sortir hasil tangkapan, memancing). Rangka bagan rambo ditahan dengan 2 buah tiang terbuat dari kayu jati (Tectona grandis) yang dipasang pada bagian tengah kapal. Tiang ini berbentuk bulat dengan panjang 9 meter yang berfungsi sebagai tempat mengikat kawat baja yang digunakan untuk menyangga rangka bagan. Pemasangan kawat baja diusahakan menyebar agar kedudukan rangka bagan lebih kuat, rata, dan stabil.
C.     Deskripsi Kapal
Kapal penangkap ikan yang digunakan di lokasi praktek berbentuk pipih memanjang yang berukuran panjang 25 meter dan lebar 3 meter dengan tinggi 2 meter. Kapal ini berfungsi untuk menopang seluruh rangkaian alat tangkap, mulai dari jaring, rangka bagan, mesin, dan alat bantu yang akan digunakan dalam pengoperasian alat tangkap.









  
  






D.     Deskripsi Alat bantu
  •  Lampu :Jenis lampu yang digunkan adalah lampu petromaks dengan
  • Roller ini terbuat dari kayu. Ada beberapa roller yang digunakan di atas kapal. Roller yang berfungsi untuk membantu menurunkan dan menaikkan jaring, roller untuk menurunkan dan menaikkan jangkar, dan roller untuk menarik jarik ke atas kapal setelah digunakan.
  • Sero terbuat dari waring. Digunakan mengambil ikan dari jaring setelah hauling
  • Keranjang dan Coolbox berfungsi sebagai wadah penyimpanan ikan 

Total Tayangan Halaman